— xxi
cw // kissing
Saat ini kedua murid tahun ketiga ini sedang saling terdiam, ragu, canggung, dan enggan untuk memulai percakapan.
Tercetak jelas bahwa sebetulnya mereka masih canggung akibat kejadian satu hari yang lalu.
“Mau mulai kapan?” tanya Hyunjin.
“Eh.. ayo, sekarang?”
“Bentar ya, gue nyiapin bahan bahannya dulu,”
“Okay then, gue yang nyiapin peralatannya.”
“Oiya, mau minum ngga?” tawar Hyunjin.
“Boleh deh, apa aja yang manis.”
Hyunjin membuat minuman bukannya tanpa maksud, melainkan sembari mencampur minuman tersebut dengan love potion yang ia buat.
Seungmin pun tidak bodoh, Seungmin termasuk golongan murid pintar. Ia dapat mengenali berbagai aroma potion hanya dengan mengandalkan indra penciumannya. Begitupun sekarang, ia sadar bahwa Hyunjin pasti sedang membuka sebuah botol potion, karena aromanya menyeruak dengan jelas.
Seungmin menghampiri Hyunjin dengan sekali jentikan jari, supaya langkahnya tidak terdengar.
“Ah... love potion? you must have put in too much rose powder. The smell is so clear, Hwang.“
Hyunjin terlonjak kaget, ia menoleh, mendapati Seungmin yang menatapnya.
“You don't have to make a love potion to make me loves you. because i already.“
“Ngga Seung, ini bukan buat lu,”
“There's my name.”
Hyunjin terdiam. Ia takut Seungmin akan membencinya.
“Don't you hear me?”
“Hah? excuse me?”
“I said You don't have to make a love potion to make me loves you, because i already. Stupid.”
Seungmin mendekat, membuat Hyunjin perlahan mundur.
Kedua tangannya, ia letakkan pada pundak Hyunjin. Wajahnya mendekat, hendak cium bibir sang kasih.
Hyunjin biarkan Seungmin ambil first move terlebih dulu.
Gerakan Seungmin pelan dan perlahan namun memabukkan bagi Hyunjin.
“Why do you look so desperate? kaya bukan Hyunjin gue. Kenapa sampe harus bikin love potion?“
“I couldn't take in any longer.“
“Ngga sabaran.”
“Let me be yours,“
“Of course you can.“
“I love you, babe, my love, cuties.“
“Love you more, Mr. Celo.“