con(fess)sequence
drunk, kissing
di luar toilet, suara musik menggema begitu keras. hingga suara seungmin terdengar tak jelas adanya. “ayo pulang, inooo...” rengek seungmin sambil menarik-narik ujung kemeja yang minho kenakan.
bukannya langsung bertindak, minho justru kewalahan mengatur detak jantungnya akibat tingkah seungmin yang demikian.
“cuci muka dulu dikit, biar agak sadar,” minho bawa tangannya untuk meraih tangan seungmin ke arah keran. namun uluran tangan minho segera ditepis oleh seungmin. lantas minho tatap seungmin yang di kelopak matanya tiba-tiba telah berlinang air mata.
benar saja, tiba-tiba seungmin menangis. walaupun minho tau bahwa ini adalah sebagian kecil efek dari alkohol, tetap saja minho rasakan panik menjalar ke seluruh tubuhnya.
“jahat! lo... lo ngga liat, hah?!” seungmin menyeka air matanya sekilas, “gue udah dandan—ino, liat gue!” kedua tangan seungmin menangkup pipi minho untuk terus berpaku pada parasnya.
“kok ngga bilang apa-apa?” seungmin kembali menangis, kali ini ia hanya sesegukan. “jelek, ya? kalo lo ngga jawab, berarti gue jelek. ya, kan?” baru saja minho rasa tangisan itu sedikit mereda, tiba-tiba seungmin kencangkan lagi tangisnya setelah kalimat terakhirnya diucapkan.
kemudian minho angkat tubuh seungmin untuk didudukkan di wastafel. setelahnya, minho buru-buru peluk seungmin sembari mengusap punggungnya.
“ngga jelek, seungmin. lu paling cantik di sini. tapi, emang kalo boleh tau kenapa lu dandan? kayanya itu ada maksud tertentu, ya? hahaha...”
“i hate you, ino. tapi anehnya gue ngga tau... gue ngga tau kenapa gue mau repot repot dandan, dengan pikiran bakalan ketemu sama lo. makanya harus bagus, harus cakep, harus cantik, harus semua-semuanya.”
minho sedikit terkejut dengan pengakuan tiba-tiba seungmin. karena minho kira, hanya dirinya lah yang tengah memperjuangkan kembali mereka. minho pikir, seungmin membencinya karena memberi ide untuk putus secara baik-baik 2 tahun lalu. minho pikir, seungmin telah berpaling jauh darinya.
“do you still love me?“
“silly,“
“hahaha.. that's fine. maaf, gua kira—”
“stupid! of course... of course i still love you. kita ini belum selesai! gue... gue sebenarnya ngga mau kita selesai...”
seungmin tertunduk lesu setelah mengucapkan kalimat tersebut. seakan menyesal, tetapi di lain sisi seungmin pun merasa lega. setidaknya minho tau perasaannya, bukan?
“can i kiss you?“ satu kalimat tiba-tiba saja dilantunkan minho tanpa pikir panjang.
seungmin mengangguk pelan, ia mulai mengikis jarak antara wajahnya dengan wajah minho. perlahan tapi pasti, bibir mereka pun bertautan. melumat milik satu sama lain secara bergantian, dengan lembut dan tanpa tergesa.
jemari seungmin tertaut di leher minho, membuat tangannya seperti aksesori yang mengalung indah di leher si pemilik. sedang minho letakkan tangannya pada pinggang seungmin, menariknya perlahan, membuat batas antar keduanya benar-benar sirna.
mereka bercumbu dengan khidmat, mereka tau bahwa tak ada siapapun yang dapat menginterupsi mereka. maka dari itu mereka jadikan ini seperti dunia milik berdua. benar-benar berdua. hanya minho dan seungmin yang ada di dalamnya.
saat mereka melepas cumbuan, minho berucap, “umm.. do.. do you want to... start over with me?“
“there's no reason to say 'no' right?“